Minggu, 26 Januari 2014

Tugas ke-3 (Teori Organisasi Umum 1)

Tugas ke-3 (Teori Organisasi Umum 1)

Apa yang anda ketahui mengenai hal berikut ini :
1. Pengertian Komunikasi
2. Unsur-unsur Komunikasi
3. Bagaimana menyalurkan ide melalui konunikasi.
4. Hambatan-hambatan komunikasi.
5. Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi
6. Faktor – faktor perubahan Organisasi.
7. Proses perubahan
8. Ciri-ciri pengembangan Organisasi
9. Metode pengembangan organisasi
10. Pengertian
11. Tipe-tipe Kepemimpinan
12. Teori-Teori Kepemimpinan


jawaban

 
Pengertian Komunikasi

 Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompokorganisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

 Unsur-unsur Komunikasi


1. Sumber
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen dan sejenisnya.
2. Komunikator
Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan, sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.
1. Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan.
2. Penguasaan Masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul-betul menguasai masalahnya.
3. Penguasaan Bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik, bahasa ini dapat dimengerti oleh komunikan. Komunikator mutlak menguasai istilah-istilah umum yang digunakan oleh lingkungan tertentu atau khusus. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan-pesan yang ingin kita sampaikan kepada audience itu.
Keefektifan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi tetapi juga oleh kemampuan diri si komunikator.
1. Etos Komunikator
Keefektifan komunikasi ditentukan oleh etos komunikator. Etos adalah nilai diri seorang yang merupakan panduan dari kognisi, afeksi dan konasi. Kognisi adalah proses memahami yang bersangkutan dengan pikiran. Afeksi adalah perasaan yang ditimbulkan oleh perangsang dari luar. Konasi adalah aspek psikologis yang berkaitan dengan upaya dan perjuangan.
Etos tidak hanya timbul pada seseorang dengan begitu saja, tetapi ada faktor-faktor tertentu yang mendukungnya. Faktor-faktor itu adalah :
1. Kesiapan
2. Kesungguhan
3. Kepercayaan
4. Ketulusan
5. Ketenangan
6. Kesederhanaan
7. Keramahan
2. Sikap Komunikator
Sikap ( attitude ) adalah suatu kesiapan kegiatan, suatu kecenderungan pada diri seorang untuk melakukan kegiatan menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial. Dalam hubungan dalam kegiatan komunikasi yang melibatkan manusia-manusia sebagai sasarannya pada diri komunikator terdapat lima jenis sikap yaitu :
1. Reseptif
Sikap kesediaan untuk menerima gagasan dari orang lain.
2. Selektif
Faktor selektif sangat penting bagi komunikator dalam peranannya sebagai komunikan sebagai persiapan untuk menjadi komunikator yang baik. Jadi untuk menjadi komunikator yang baik ia harus menjadi komunikan yang terampil.
3. Dijestif ( Digestive )
Digestive adalah kemampuan komunikator dalam merencanakan gagasan atau informasi dari orang lain sebagai bahan bagi pesan yang akan dia sampaikan.
4. Asimilatif
Asimilatif berarti kemampuan komunikator dalam mengorelasikan gagasan atau informasi yang ia terima dari orang lain secara sistematis dengan apa yang ada dalam benaknya yang merupakan hasil pendidikan dan pengalamannya.
5. Transmisif
Transmisif merupakan kemampuan komunikator dalam mentransmisikan konsep yang telah ia formulasikan secara kognitif, afektif dan konatif kepada orang lain.
2. Pesan
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti dari pesan yang sebenarnya menjadi pengarah didalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku konsumen.
1. Penyampaian Pesan
Melalui Lisan, face to face, melalui media dsb.
2. Bentuk Pesan
• Informatif
• Persuasif
• Koersif
Pesan yang disampaikan harus tepat, pesan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
• Umum
Bersihkan hal-hal umum dipahami oleh audience atau komunikasi, bukan soal-soal yang Cuma berarti atau dipahami oleh seseorang atau kelompok tertentu.
• Jelas dan Gamblang
Pesan haruslah jelas dan gamblang, tidak samar-samar.
• Bahasa yang jelas
Hindarilah menggunakan istilah-istilah yang tidak dipahami oleh audience.
• Positif
Usahakan pesan agar diutarakan dalam bentuk positif, agar mendapatkan simpati dan menarik.
• Seimbang
Pesan yang disampaikan usahakan tidak ekstrim dan selalu menentang walaupun baik ataupun buruk sekalipun agar tidak ditolak atau diterima oleh komunikan.
• Penyesuaian dengan keinginan komunikasi
Orang yang menjadi komunikan dari komunikasi yang kita sampaikan selalu mempunyai kepentingan tertentu. Komunikator dapat menyesuaikan dengan keadaan waktu dan tempat.
4. Channel atau Saluran
Chanel adalah saluran penyampaian pesan, dapat disebut juga dengan media. Media dapat dikategorikan dalam dua bagian yaitu media umum dan media massa. Media umum digunakan oleh segala bentuk komunikasi. Media Massa digunakan untuk komunikasi massa.
5. Komunikasi
Komunikasi dapat digolonhkan menjadi 3 jenis yaitu personal, kelompok dan massa.
Dari sasarannya dapat di arahkan kedalam komunikasi personal, kelompok dan komunikasi massa.
a. Komunikasi Personal
Komunikasi yang ditujukan kepada satu orang saja(tunggal).
b. Komunikasi Kelompok
Komunikasi yang ditujukan kepada kelompok tertentu.
c. Komunikasi Massa
Komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang menggunakan media massa.
Pada dasarnya komunikasi dicirikan oleh sejumlah atribut tertentu. Atribut-atribut dan efektivitas tersebut antara lain:
1. Terjadinya komunikasi tidak dapat dihindari.
Tidak ada seorangpun yang dapat menghindari diri dari interaksi dalam bermasyarakat. Orang selalu mencari interaksi sosial. Apabila interaksi terjadi komunikasi tidak dapat dihindari akan menimbulkan kontak sosial. Semua perilaku memiliki potensi sebagai pesan yang dapat melekatkan arti bagi persepsi orang lain.
2. Komunikasi merupakan konsep transaksional
Konsep komunikasi sebagai proses dari interaksi tak terputus dari sejumlah variabel yang tidak terhitung banyaknya dengan perubahan terus-menerus dalam nilai-nilai yang diambil dari variabel-variabel itu.
3. Komunikasi telah terjadi apabila penerima pesan atau informasi telah terpengaruh
Komunikasi telah terjadi apabila penerima pesan atau informasi telah terpengaruh olehnya, si penerima telah mengaitkan arti tertentu pada perilaku. Penerima tidak hanya bereaksi terhadap perilaku dalam wilayah
Persepsinya, ia juga menggunakan pribadinya secara menyeluruh dalam proses interprestasi.
4. Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri diluar konteks
Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri di luar konteks. Apabila dikaitkan dengan persuasi, kita dapat menyatakan bahwa faktor-faktor konteks dan bukan pesan seringkali menjadi determinan bagi adanya tanggapan.Konteks tidak hanya mungkin mengubah proses komunikasi tapi juga bercerita mengenai banyak hal tentang perilaku yang diamati.
6. Efek
Efek merupakan hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidaknya dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku sesuai maka komunikasi itu berhasil. Efek ini dapat dilihat dari personal opinion, publik opinion dan majority opinion.
1. Personal Opinion
Pendapat pribadi, hal ini merupakan akibat atau hasil yang diperoleh dari komunikasi. Ini merupakan pendapat seseorang terhadap suatu masalah tertentu.
2. Public Opinion
Pendapat umum, merupakan penilaian sosial mengenai sesuatu yang penting dan berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan secara individu secara sadar.
3. Majority Opinion
Merupakan pendapat sebagian besar dari masyarakat umum.
7. Faktor yang Diperhatikan dalam Proses Komunikasi
Komunikasi yang efektif harus dilaksanakan dengan empat tahap yaitu pengumpulan fakta, perencanaan, komunikasi dan evaluasi.
• Pengumpulan Fakta
Mengumpulkan data dan fakta sebelum seseorang melakukan kegiatan komunikasi.
• Perencanaan
Berdasarkan fakta dan data itu dibuatkan rencana tentang apa yang akan dibicarakan dan bagaimana mengemukakannya.
• Komunikasi
Setelah perencanaan disusun maka tahap selanjutnya adalah berkomunikasi.
• Evaluasi
Penilaian dan analisa diperlukan untuk melihat bagaimana hasil dari komunikasi tersebut.


 Bagaimana menyalurkan ide melalui konunikasi


Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Ide (gagasan) => Si Sender
  2. Perumusan
    Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
  3. Penyaluran (Transmitting)
    Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
  4. Tindakan
    Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
  5. Pengertian
    Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
  6. Penerimaan
    Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.
Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.


 Hambatan-hambatan komunikasi.


Hambatan-hambatan Komunikasi antara lain :
1. Mendengar.
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
2. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai sumber.
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
4. Persepsi yang berbeda. Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
5. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda. Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
6. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten.
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh emosi.
Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
8. Gangguan.
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.


Klasifikasi Komunikasi dalam organisasi
 
Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :
1. Dari segi sifatnya :
    a. Komunikasi Lisan
        komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara
        cth: presentasi
    b. Komunukasi Tertulis
        komunikasi melalui tulisan
       Cth: email
    c. Komunikasi Verbal
        komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan
       cth: curhat
    d. Komunikasi Non Verbal
       komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat)
       cth: seseorang yang nerves (gemetar)

2. Dari segi arahnya :
    a. Komunikasi Ke atas
        komunikasi dari bawahan ke atasan
    b. Komunikasi Ke bawah
        komunikasi dari atasan ke bawahan
    c. Komunikasi Horizontal
        komunikasi ke sesama manusia / setingkat
    d. Komunikasi Satu Arah
        pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
    e. Komunikasi Dua Arah
        berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi

3. Menurut Lawannya :
    a. Komunikasi Satu Lawan Satu
        berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
        cth:berbicara melalui telepon
    b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
‏        berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok
        Cth: kelompok satpam menginterogasi maling
    c. Kelompok Lawan Kelompok
        berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain
        Cth: debat partai politik

4.Menurut Keresmiannya :
    a. Komunikasi Formal
        komunikasi yang berlangsung resmi
        cth: rapat pemegang saham
    b. Komunikasi Informal
        komunikasi yang tidak resmi
        cth : berbicara dengan teman

 Faktor – faktor perubahan Organisasi.

Dalam organisasi pada hakekatnya itu terdapat beberapa faktor – faktor yang menyebabkan suatu perubahan dalam organisasi tersebut.Setiap perubahan yang terjadi dalam organisasi itu sangatlah berpengaruh besar terhadap perkembangan atau bahkan penurunan dari organisasi tersebut dikarenakan karena ada sesuatu sistem yang berubah dari organisasi tersebut dari sistem sebelumnya,itulah yang disebut sebagai perubahan dimana cara – cara atau sistem – sistem lama dalam organisasi itu berganti dengan cara – cara atau sistem – sistem baru dalam organisasi.Untuk lebih jelasnya dibawah ini saya akan jelaskan beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan dalam organisasi antara lain :
·         Faktor Ekstern ( Faktor Diluar Organisasi )
Faktor ekstern adalah faktor yang terjadi di luar sebuah organisasi tersebut,contohnya itu seperti : faktor Teknologi dan Pemerintahan yang mendukung suatu organisasi tersebut itu dapat berkembang dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.Selain itu ada lagi faktor ekstern seperti : Selera pasar yang semakin hari semakin cepat berubah tergantung dari selera konsumen,jadi perubahan tersebut sangat cepat terjadi.
·         Faktor Intern ( Faktor Didalam Organisasi )
Faktor Intern adalah faktor yang terjadi di dalam sebuah organisasi tersebut,contohnya itu seperti : faktor anggaran dalam organisasi itu,jadi yang menyebabkan perubahan dalam organisasi tersebut karena faktor anggaran adalah sistem atau kinerja dalam organisasi tersebut,misalnya anggaran yang lama tidak memiliki suatu peningkatan atau hanya disitu – situ saja,tetapi setelah adanya perubahan sistem anggaran yang baru dalam organisasi tersebut,anggaran organisasi tersebut menjadi meningkat dan manajemen keungannya juga bagus,itulah salah satu contoh perubahan intern dalam organisasi.
Faktor – faktor diatas adalah faktor – faktor yang menyebabkan organisasi tersebut mengalami perubahan baik di luar organisasi maupun di dalam organisasi.Perubahan tidak terjadi begitu saja atau tidak secepat yang kita bayangkan,misalnya suatu organisasi yang mikro pada awalnya,tiba – tiba suatu saat menjadi organisasi yang maju dan berkembang,tidak semudah itu.Semua itu perlu adanya proses yang dapat menunjang suatu organisasi itu mengalami perubahan yang lebih baik.Dan berikut saya akan jelaskan Proses perubahan :
Dalam suatu proses itu ada beberapa langkah untuk memenuhi tujuan organisasi tersebut yaitu :
è Mengadakan Pengkajian
Maksudnya adalah dalam organisasi tersebut diadakan suatu pengkajian atau proses penindak lanjutan kegiatan – kegiatan atau cara – cara apa saja dalam organisasi tersebut,misalnya diadakan pengkajian setiap sebulan sekali dalam organisasi tersebut agar organisasi tersebut itu update dengan info- info yang dapat menunjang kemajuan dan tujuan dari organisasi tersebut.
è Mengadakan Identifikasi
Maksudnya adalah melakukan penyelidikan atau pemeriksaan secara detail tentang permasalahan – permasalahan apa saja yang terjadi dalam organisasi tersebut,misalnya mengadakan identifikasi masalah kasus yang sedang terjadi dalam organisasi tersebut setiap seminggu sekali,langkah tersebut bertujuan agar dalam organisasi tersebut tahu bagaimana menyelesaikan masalah apa saja yang terjadi dalam organisasi tersebut.
è Menetapkan Perubahan
Maksudnya adalah menetapkan suatu perubahan yang baru atau bisa dikatakan sebuah sistem baru dalam organisasi tersebut,misalkan terjadi suatu perubahan sistem dalam organisasi tersebut dari sistem yang lama dengan sistem yang baru dan apabila dilihat dari kinerjanya sistem baru tersebut memang bagus dan berkembang dari sistem yang lama,maka perubahan sistem tersebut harus ditetapkan dan meninggalkan sistem yang lama.
è Menentukan Strategi
Maksudnya adalah sebelum melangkah dan memutuskan pilihan dalam suatu organisasi tersebut, harus ditentukan dulu matang – matang atau difikirkan terlebih dahulu kira – kira strategi apa yang dapat memajukan sebuah organisasi tersebut.
è Melakukan Evaluasi
Maksudnya adalah melakukan suatu perubahan – perubahan sikap dalam organisasi tersebut,misalnya kita cari dulu apa yang salah dalam organisasi tersebut dan solusi apa yang dapat menyelesaikan masalah tersebut lalu kita benarkan kesalahan – kesalahan tersebut dan tidak akan mengulanginya lagi,itulah yang disebut mengevaluasi atau bisa dikatakan melakukan sebuah perubahan atau perbaikan dalam organisasi tersebut,dengan sering kita mengevaluasi dalam organisasi tersebut, maka organisasi tersebut menjadi bersikap hati – hati dan teliti dalam setiap bertindak melakukan sesuatu yang berdampak langsung dalam organisasi tersebut.
Jadi pada intinya organisasi itu jangan cukup puas dengan apa yang sudah di dapat,terus mencari peluang – peluang apa saja yang kiranya dapat diminati oleh banyak orang dan dapat memejukan organisasi tersebut,menjalin komunikasi yang baik dan melakukan sebuah perubahan – perubahan besar yang dapat memajukan organisasi tersebut menjadi lebih baik dan juga merubah strategi – strategi lama dengan strategi – strategi baru yang dapat menunjang sebuah organisasi tersebut lebih berfikir kreatif dan berguna bagi organisasi – organisasi yang lain dan menciptakan sebuah inovasi baru dalam organisasi tersebut yang belum pernah ada sebelumnya,dengan begitu organisasi tersebut lama – kelamaan akan menjadi organisasi yang berkembang bahkan bisa maju.
 
 Proses perubahan
 
 Perubahan adalah merupakan suatu proses yang sangat rumit dan untuk bekerja secara efektif dengan lingkungan terutama dengan orang-orang di sekitar kita, maka penting sekali untuk dapat memahami beberapa karakteristik yang berkaitan dengan proses perubahan ini.
Bila kita dapat memahami proses perubahan, maka dalam hal pengambilan keputusan akan lebih didasarkan pada informasi tentang bagaimana membantu seseorang atau orang lain dan mengurangi frustasi pada diri.
Dalam suatu proses perbahan, juga terdapat karakteristik nya. Dan berikut ini merupakan beberapa karakteristik perubahan :
a.  Dibutuhkan waktu yang lama untuk mempromosikan perubahan di umum. Dalam hal ini, waktu sangat bereran penting dalam terwujudnya suatu proses perubahan yang dilakukan oleh seseorang.
b. Untuk berubah, seseorang membutuhkan motivasi, kemauan, dukunan, serta tekanan (pressure) yang sama. penekanan dilakukan untuk merubah suatu kebiasaan yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Tekanan tanpa dukungan, justru akan menghasilkan frustasi dan bukan peningkatan. Tekanan yang disertai dukungan akan menghasilkan perubahan.
c. Perubahan bukan hal yang linier (lurus). Melakukan suatu perubahan, merupakan hal yang mudah, namun tak mudah. Dalam melakukannya membutuhkan faktor lain, dan itu harus sejalan dengan yang diinginkan.
d. Tidak semua orang bereaksi pada suatu inovasi. Dalam hal ini, tidak semua orang dapat memasukkan dirinya dalam suatu proses dengan mudah. Pasti membutuhkan usaha yang cukup keras untuk berinovasi.

 Ciri-ciri pengembangan Organisasi


Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
  2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
  3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
  4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
  5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
  6. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
 Metode pengembangan organisasi
 
 
1. METODE PENGEMBANGAN PERILAKU
a. PROGRAM GERADI MANAJEMEN
Program yang mengkombinasikan pelatihan kepemimpinan dan   latihan pengembangan kelompok.
b.  PEMBINAAN TIM
Suatu tehnik manajemen yg mencakupkan sejumlah metode spesifik   untuk membentuk kerja tim yang efektif, baik didalam maupun di   antara kelompok kerja.
c.  PERENCANAAN KEHIDUPAN
Suatu metode pengembangan yg mendorong dan memungkinkan   orang orang memainkan peran aktif dalam memadukan karier dan   aktivitas kehidupan mereka kearah hasil yang memuaskan
d.  PELATIHAN KEPEKAAN
Metode yang diterapkan secara luas untuk membantu orang orang   mempelajari cara peningkatan ketrampilan antar pribadi mereka.
2. METODE PENGEMBANGAN STRUKTUR
a.  MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN/MANAJEMEN BY  OBJECTIVE (MBO)
Membantu menyediakan wewenang lebih besar bagi setiap   orang untuk menentukan tujuan pekerjaan mereka
b.  SISTEM 4
Merupakan pendekatan yg diterapkan secara luas untuk   mengembangkan karakteristik desain organik dalam suatu   organisasi
c.  TEKNOLOGI DESAIN MAPS(multivariate analysis)
Metode mendesain organisasi berdasarkan hubungan yg   dipandang perlu untuk melaksankan tugas individu
 
 Pengertian
 
 
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Onong Uchjana Effendy
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Analisis Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur Komunikasi Menurut Harold Lasswell Sat, 10/11/2007 – 6:54pm — Rejals Analisis Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell.
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).

Raymond Ross
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.
Everett M. Rogers
Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

Carl I. Hovland
Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.
New Comb
Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.
Bernard Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
Colin Cherry
Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
Definisi komunikasi : Menurut Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
Analisis : Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari dalam menyampaikan pesan/rangsangan(stimulus) yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana satu sama lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan makna, merespon pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya di ruang publik. Dengan tujuan sang “receiver” (komunikan) dapat menerima sinyal-sinyal atau pesan yang dikirimkan oleh “source” (komunikator).
William J. Seller
William J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.

 Tipe-tipe Kepemimpinan


Tipe- Tipe Kepemimpinan
Ada enam tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas.
1) Tipe pemimpin Otokratis
Yaitu seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang:
• Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
• Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
• Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata
• Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
• Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya
• Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum)
2) Tipe Militeristis
Yaitu seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yang memiliki sifat- sifat:
• Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya
• Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya
• Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihan
• Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
• Sukar menerima kritikkan dari bawahan
• Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan
3) Tipe Paternalistis
Yaitu seorang pemimpin yang:
• Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
• Bersikap terlalu melindungi
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan dan inisiatif
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.
• Sering bersikap maha tahu
4) Tipe Kharismatis
Hingga kini para pakar belum berhasil menemukan sebab- sebab mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma, yang diketahui adalah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seorang menjadi pemimpin yang kharismatis, maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers).
5) Tipe Laissez Faire
Yaitu seorang yang bersifat:
• Dalam memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif, dalam arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan hati nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisai tetap tercapai.
• Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus dilaksanakan oleh masing- masing anggota.
• Seorang pemimpin yang tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional.
• Seorang pemimpin yang memiliki peranan pasif dan membiarkan organisasi berjalan dengan sendirinya
6) Tipe Demokratis
Yaitu tipe yang bersifat:
• Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makhluk termulia di dunia
• Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya
• Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya
• Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya.
• Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan
• Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin
• Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan.

 Teori-Teori Kepemimpinan

 Teori X dan Teori Y (DOUGLAS MC GREGOR)
Douglas McGregor dalam bukunya, "The Human Side of Enterprise" yang ada diterbitkan ptahun 1960 telah memeriksa teori tentang perilaku individu di tempat kerja, dan dia telah merumuskan dua model yang dia sebut Teori X dan Teori Y.

Asumsi teori X
Rata-rata manusia memiliki bawaan tidak menyukai pekerjaan dan akan menghindarinya jika dia bisa.
• Karena mereka tidak suka bekerja, kebanyakan orang harus dikontrol dan terancam sebelum mereka akan bekerja cukup keras.
• Manusia rata-rata lebih suka diarahkan, tidak menyukai tanggung jawab, adalah jelas, dan keinginan keamanan di atas segalanya.
• Asumsi ini terletak di belakang hari ini sebagian besar prinsip-prinsip organisasi, dan menimbulkan baik untuk "sulit" manajemen dengan hukuman dan kontrol ketat, dan "lunak" manajemen yang bertujuan untuk harmoni di tempat kerja.
• Kedua ini adalah "salah" karena pria perlu lebih dari imbalan keuangan di tempat kerja, dia juga membutuhkan motivasi lebih dalam tatanan yang lebih tinggi - kesempatan untuk memenuhi dirinya sendiri.
• Teori X manajer tidak memberikan kesempatan ini staf mereka sehingga karyawan diharapkan berperilaku dalam mode.

Teori Y Asumsi
• Pengeluaran upaya fisik dan mental dalam bekerja adalah sebagai alam seperti bermain atau istirahat.
• Pengendalian dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk membuat orang bekerja, manusia akan mengarahkan dirinya sendiri jika ia berkomitmen untuk tujuan organisasi.
• Kalau suatu pekerjaan memuaskan, maka hasilnya akan komitmen terhadap organisasi.
• Pria belajar rata-rata, di bawah kondisi yang tepat, tidak hanya untuk menerima tetapi mencari tanggung jawab.
• Imajinasi, kreativitas, dan kecerdikan dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah kerja dengan sejumlah besar karyawan.
• Di bawah kondisi kehidupan industri modern, potensi intelektual manusia rata-rata hanya sebagian dimanfaatkan.

Komentar Teori X dan Teori Y Asumsi
Asumsi ini didasarkan pada penelitian ilmu sosial yang telah dilakukan, dan menunjukkan potensi yang ada dalam manusia dan organisasi yang harus mengakui untuk menjadi lebih efektif.

McGregor melihat kedua teori sebagai dua sikap yang cukup terpisah. Teori Y adalah sulit untuk mempraktekkan di lantai toko di operasi produksi massa yang besar, tetapi dapat digunakan pada awalnya dalam mengelola manajer dan profesional.

Dalam "The Human Side of Enterprise" McGregor menunjukkan bagaimana Teori Y mempengaruhi pengelolaan promosi dan gaji dan pengembangan manajer yang efektif. McGregor juga melihat Teori Y sebagai kondusif untuk pemecahan masalah partisipatif.
Ini adalah bagian dari tugas manajer untuk menjalankan kekuasaan, dan ada kasus-kasus di mana ini adalah satu-satunya metode untuk mencapai hasil yang diinginkan karena bawahan tidak setuju bahwa tujuan yang diinginkan.

Namun, dalam situasi di mana dimungkinkan untuk memperoleh komitmen untuk tujuan, lebih baik untuk menjelaskan masalah ini sepenuhnya sehingga karyawan memahami tujuan dari suatu tindakan. Mereka kemudian akan mengerahkan arah diri dan kontrol untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik - sangat mungkin dengan metode yang lebih baik - dibandingkan jika mereka itu hanya melaksanakan perintah mana y tidak sepenuhnya mengerti.

Situasi di mana karyawan dapat dikonsultasikan adalah salah satu di mana individu-individu secara emosional matang, dan termotivasi secara positif terhadap pekerjaan mereka; di mana pekerjaan cukup bertanggung jawab untuk memungkinkan fleksibilitas dan di mana karyawan dapat melihat dia atau posisinya sendiri dalam hierarki manajemen. Jika kondisi ini hadir, manajer akan menemukan bahwa pendekatan partisipatif untuk pemecahan masalah menimbulkan hasil jauh lebih baik dibandingkan dengan pendekatan alternatif membagikan perintah otoriter.

Setelah manjemen menajdi yakin bahwa itu adalah dibawah memperkirakan potensi sumber daya manusia, dan menerima pengetahuan yang diberikan oleh para peneliti ilmu social dan ditampilkan dalam asumsi-asumsi teori Y, makan dapatmenginvestasikan waktu, uang dan usaha dalam mengembangkan aplikasi meningkat dari teori.

McGregor menyadari bahwa beberapa dari teori-teori yang telah dikemukakan adalah unrealizable dalam praktek, tetapi manajer ingin untuk dioperasikan asumsi dasar bahwa:
• Staf akan memberikan kontribusi lebih kepada organisasi jika mereka diperlakukan sebagai bertanggung jawab dan dihargai karyawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar